Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

Temulawak adalah tanaman yang rimpangnya sejak lama banyak dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan tradisional/herbal yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat disamping penampilan yang menarik dan rasanya juga enak. Tetapi masih belum diketahui apakah minuman temulawak yang dijual di Kota Martapura ada penambahan zat pewarna methany yellow atau tidak. Methanyl Yellow merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk dan padat bersifat karsinogenik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan methanyl yellow pada minuman temulawak yang dijual di sekitar Martapura secara Kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penjual minuman temulawak yang dijual di Kota Martapura dan sampel yang diambil ada 6 sampel dari 6 penjual minuman temulawak. Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dengan teknik pengambilan total sampling dan metode yang digunakan adalah kromatografi kertas. Hasil penelitian kromatografi kertas pada larutan baku methanyl yellow secara visual menghasilkan warna kuning jingga serta diperoleh nilai Rf 0,38 menggunakan fase gerak campuran ammonia dan trinatrium sitrat dan Rf 0,77 menggunakan fase gerak etil metil keton : asetat
: air = 7 : 3 : 3. Sedangkan pada 6 sampel minuman temulawak menunjukan tidak teridentifikasi adanya zat pewarna methanil yellow, karerna pada kertas
kromatografi yang dilihat tidak menunjukan bercak yang sama dengan bercak
methany yellow. Diharapkan dari hasil negatif dapat bertahan dari masa kemasa berikutnya sehingga di Kota Martapura khususnya methanyl yellow dapat
terbebas dari angka keracunan zat-zat berbahaya.

Kata Kunci : Kromatografi Kertas, Methanyl Yellow, Temulawak

Article Details

References

  1. Referensi
  2. Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Rosmauli,T.,Wuri,Y. dan Superteam,EP. 2014. Ini Dia Zat Berbahaya di Balik Makanan Lezat. Yogyakarta: B