Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis yang sebagian besarmenyerang paru-paru.Ada 5 macam obat esensial yang telah dipakai untuk pengobatan. Peningkatan kadar asam urat terjadi pada pasien yang menggunakan Pirazinamid. Asam urat merupakan hasil metabolisme purin di dalam tubuh. Sebenarnya asam urat merupakan zat yang wajar di dalam tubuh namun menjadi tidak wajar di dalam tubuh ketika asam urat menjadi melebihi diatas batas normal. Penelitian ini hanya melakukan pemeriksaan kadar asam urat pada pasien tuberkulosis dengan terapi obat anti tuberkulosis di Puskesmas Cempka berdsasarkan usia, tidak dalam keadaan hamil, dan termasuk dalam kategori 1 dan 2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada pasien tuberkulosis dengan terapi obat anti tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Cempaka Maret 2017. Penelitian ini bersifat survey deskritif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien penderita TB 22 orang yang mendapatkan pengobatan OAT di wilayah kerja Puskesmas Cempaka. Sampel dari penelitian ini diambil 15 orang dengan metode purposive sampling. Pemeriksaan dilakukan di daerah Cempaka dengan sampel darah kapiler menggunakan metode rapid test. Dari 15 sampel yang diteliti pada penderita TB paru yang mengkonsumsi OAT di wilayah kerja Puskesmas Cempaka, diperoleh kadar asam urat diatas batas normal (26,67%) dan kadar asam urat normal (73,33%). Pada jenis kelamin laki-laki (75%) dan jenis kelamin perempuan (25%). Karakteristik umur pada jenis kelamin laki-laki kelompok umur 41-50 tahun (25%) , 51-60 tahun (25%), 71-80 tahun (25%). Pada kelompok umur jenis kelamin perempuan 51-60 tahun (25%). Disarankan sebaiknya dilakukan pemantauan secara khusus terhadap adanya gejala-gejala dari efek samping terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan melihat gejala klinis, seperti mual,muntah, dan lain-lain.


Kata Kunci : Asam Urat, Tuberkulosis Paru, Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

Article Details

References

  1. REFERENSI
  2. Depertemen Kesehatan RI.
  3. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta :Ditjen PPM PLP
  4. Depkes RI.Diana Karema-kaparang AMC, Matheos JC. 2013. Dosis Tetap Terhadap Kadar Asam Urat Pada Pasien Tuberkulosis Paru. J Indon Med Assoc. 63.91-4.
  5. Ferre MG, Bullo M, Babio N, Gonzalez MAM. Estruch R. 2013. Covas MI etal. Mediterranean Diet and Risk Of Hyperuricemia In Elderly. Journals Of Gerontology: Medical Sciences.Vol. 68 (2013) Hal. 1-8.
  6. Nahar dalam Diana. 2013.Pengaruh Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap Terhadap Kadar Asam. Vol. 40.
  7. Qauliyah A. 2012. Program Penanggulangan TBC, 17
  8. Febuari 2007, http://Astaqauliyah.com/2 007/02/program,
  9. penanggulangan, tbc/.
  10. Diakses tanggal 22 April.
  11. Sibella dan Rifdah. 2010. Libas
  12. Asam Urat Dengan Terapi Herbal, Buah,
  13. Sayuran. Klaten :
  14. Galmas Publisis.
  15. Zulkifli A, Bahar A. 2009. Tuberkulosis paru dalam
  16. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-
  17. 5 Jilid III : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
  18. Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
  19. Zulkifli A, Bahar A. 2014.
  20. Pengobatan
  21. Tuberkulosis Mutakhir.
  22. Dalam : Setiawati S,
  23. Alwi, Sudoyo Aw,
  24. Simadibrata KM, Setiyohadi B, Syam AF (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4 ͭ ͪ ed.
  25. Jakarta : Internal Publishing 873- 81.