Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

Amfetamin (Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-fenil-isopropilamin atau benzedrin ) merupakan kelompok obat psikoaktif sintetis yang di sebut system saraf pusat (SSP). Tujuan umum pemeriksaan Amfetamin Untuk mengetahui hasil positif Amfetamin pada sampel urin pasien rawat jalan Klinik Pratama Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Badan Narkotika Nasional (BNN) di Banjarbaru. Metode Penelitian menggunakan metode survey deskriptif. Tempat penelitian dilakukan di Klinik Pratama Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Badan Narkotika Nasional (BNN) Banjarbaru. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Metode Analisa menggunakan metode Immunokromatografi Kompetitif dengan strip test Amfetamin. Populasi penelitian ini adalah pasien rawat jalan Klinik Pratama Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Badan Narkotika Nasional (BNN) Banjarbaru. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah urin pasien rawat jalan Klinik Pratama Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Badan Narkotika Nasional (BNN) Banjarbaru dengan metode Total Sampling. Hasil penelitian dari 24 sampel terdapat 6 sampel positif Amfetamin (25%) dan negatif 18 sampel (75%). Karakteristik berdasarkan umur 16-20 tahun dengan persentase (50%) dan berumur 21-25 tahun persentase sebesar (50%), karena di usia ini masih berada pada usia labil. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel urin pasien ada terdapat Amfetamin di Klinik Pratama Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Badan Narkotika Nasional (BNN) Banjarbaru 24 sampel terdapat 6 sampel positif Amfetamin dengan persentase 25% dan negatif 18 sampel dengan persentase 75%.
Kata Kunci : Amfetamin, Strip Test, Klinik Pratama IPWL BNN Banjarbaru

Article Details

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum.
  3. Bandung: Pustaka Setia
  4. BNN Banjarbaru. 2016. Data
  5. Rekapitulasi Data Narkoba
  6. Daerah Banjarbaru. Banjarbaru :
  7. BNN Banjarbaru
  8. BNN.2005. Hasil Penelitian
  9. Penyalahgunaan dan Peredaran
  10. Gelap Narkoba pada Kelompok
  11. Rumah Tangga Tahun 2005.
  12. Jakarta
  13. Chatarina, U,W dan Rosida, N. 2002. Faktor Risiko dalam Keluarga
  14. terhadap Penyalahgunaan
  15. Napza.Dalam Majalah
  16. Kesehatan Perkotaan. Jakarta:
  17. Pusat Penelitian Kesehatan
  18. Universitas Katolik Atma Jaya
  19. Hal. 1
  20. Djamaluddin, M. 2014. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN PENYALAHGUNAAN
  21. pembinaan dan pengawasan terhadap pasien yang positif Amfetamin.
  22. V. UCAPAN TERIMAKASIH
  23. Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa serta keluarga tercinta atas dukungan moril dan materialnya.
  24. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Nafila, M.Si selaku dosen pembimbing utama, Ibu Sari Wahyunita selaku dosen pembimbing pendamping dan Bapak Drs. Jasmadi Joko Kartiko, Apt.MS selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini.
  25. NARKOBA PADA TAHANAN
  26. POLRESTABES KOTA
  27. MAKASSAR. Fakultas
  28. Kesehatan Masyrakat. UNHAS.
  29. Makassar
  30. Landau. 2004. Psikologi
  31. Perkembangan. Jakarta:
  32. PT.Grasindo
  33. Hawari, D. Dr. Prof. 1991. Pendekatan
  34. Psikiatri Klinis pada Penyalahgunaan
  35. Zat.Tesis.Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana UI
  36. Tjay H T, DRS dan Rahardja K, DRS. 2007. Obat –Obat Penting Kasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta : Gramedia
  37. Priyanto. Drs. 2009. Toksikologi, Mekanisme, Terapi Antidotum, Dan Penilaian Risiko. Depok : Leskonfi (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi)